Minggu, 23 Oktober 2011

Jurus Bore up irit BBM

Discussion board ini gw buat, karena banyak teman2 gw baik yg di group ini maupun di luar sering merasa bingung kenapa motor matic di bore up 150cc jdi irit, bukan jdi sebaliknya yaitu jdi boros. Jadi gw mau share kenapa bore up 150cc bisa bikin jdi irit. Berikut bukti dan caranya, bukti gw kutip dari tabloid MOTOR PLUS(M+).

Kenaikan harga BBM bisa diatasi dengan bore up. Lho, bukannya kapasitas silinder naik justru bikin boros? “Malah sebaliknya, silinder buncit bikin irit. Asalkan tahu perlakukan dan setingnya,” teriak Suardi, mekanik dan operator dynotest Bintang Racing Team (BRT), Cibinong.

Motor plus, pernah menguji motor matic yg di bore up menjadi 150cc, untuk membuktikan apakah pembesaran silinder jadi boros atau irit, Faktanya malah lebih hemat. Tentu masih pada ingat? Jika kondisi standar konsumsi bensinnya 32,875 km/liter. Setelah bore up malah lebih hemat, jadi 34,25 km/liter.

Prediksinya pada rpm yang sama tenaga motor bore up lebih besar dibanding standar. Dari hasil dynotest pada rpm 7.000 motor standar tenaganya hanya 6,14 dk, sedang Mio bore up150 cc 9,64 dk.

Kesimpulannya tidak perlu pelintir gas dalam-dalam, tenaga Mio bore up sudah melejit. Bandingkan dengan Mio standar. Untuk mencapai 9,64 dk tidak mungkin didapat pada rpm berapapun. Akhirnya gas dipelintir abis tapi tenaga nggak keluar. Ini yang bikin boros.

Kondisi Mio bisa irit seperti ini ada syaratnya. Paling awal karburator dibiarkan standar. Hanya spuyer dan setelan angin yang diseting. Asalnya spuyer standar 38 dan 110. Diganti jadi 40 dan 110. Atau menggunakan spuyer standar juga masih mendekati AFR sempurna. Besarnya venturi karbu dibiarkan standar. Setelan angin dibikin sesuai kemauan mesin.

Perlu diketahui juga, knalpot cukup gunakan yang standar. Soalnya tenaga atau torsi standar lebih bagus dari rpm bawah sampai 8.000 rpm. Cocok untuk trek pendek dengan macetnya lalu lintas. Beda dengan knalpot racing hanya menang dari 8.000 sampai 9.000 rpm. Ini jarang ditemui, kecuali di trek panjang lebih dari 1 km.

Juga kem harus masih standar. Kem ori pabrik karakternya guna mengejar tenaga dan efisiensi bensin. Jadi, masa overlapnya sebentar. Sehingga tidak banyak campuran gas bakar yang membilas dan terbuang menuju knalpot. Ini yang bikin irit.

Beda dengan kem racing atau hasil gerindaan. “Overlap klep kelewat lama dan banyak gas bakar yang membilas sebelum terbakar. Akibatnya terbuang percuma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar