Selasa, 08 November 2011

Cara Menginstall Ubuntu Server 10.10

« Setting Mikrotik Sebagai Gateway Dengan Winbox
Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10 »
Instalasi Ubuntu Server 10.10


Ubuntu Server adalah varian dari Distri Linux Ubuntu yang dispesialisasikan untuk kebutuhan penggunaan dalam hal server. pada kesempatan ini saya akan mencoba

memaparkan langkah-demi langkah dalam melakukan instalsai Ubuntu Server 10.10. Namun sebelum melakukan instalasi ada baiknya kita mengetahui spesifikasi minimun yang dibutuhkan oleh Ubuntu Server 10.10. Spesifikasi minimal perangkat keras yang dapat digunakan untuk Ubuntu Server 10.10 adalah sebagai berikut:

Processor : x86 / AMD64
Memori : 128MB
Hard Disk

Sistem Dasar : 500MB
Semua Tugas : 1GB

Pada kesempatan ini saya menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Processor : Pentium 4
RAM : 512 MB
Hard Disk : 50GB

Berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah dalam melakukan instalasi Ubuntu Server 10.10:

Nyalakan komputer yang akan diinstalkan Ubuntu Server 10.10 dan pastikan CD instalasi Ubuntu Server 10.10 sudah ada dalam CD-ROM dari komputer tersebut.

Masuk ke pengaturan BIOS dari komputer untuk mengatur firt boot agar langsung membaca CD-ROM dengan menekan tombol F2 atau Del atau F12 (masing-masing komputer berbeda). Maka akan muncul jendela pengaturan. Masuk ke tab Boot dan geser CD-ROM ke urutan paling atas. Lalu tekan F10untuk keluar dan menyimpan pengaturan.

Komputer akan restart dan kembali melakukan booting. Untuk kali ini pengguna tidak menekan apapun, biarkan saja sampai muncul jendela yang mengharuskan pengguna untuk memilih salah satu bahasa yang akan digunakan untuk interface Ubuntu Server 10.10 dan bukan bahasa dalam instalasi. Pada kesempatan ini saya menggunakan English.

Setelah memilih bahasa, pengguna akan diteruskan ke tampilan jendela utama. Pengguna diharuskan memilih salah satu dari enam pilihan yang ada. Karena disini saya akan melakukan instalasi, maka saya memilih pilihan yang pertama, yaitu Install Ubuntu Server.

Jendela selanjutnya pengguna akan dihadapkan lagi pada pemilihan bahasa. Namun untuk bahasa yang akan dipilih pada tahap ini adalah bahasa yang digunakan untuk proses instalasi. Disini saya masih tetap menggunakan English.

Langkah berikutnya adalah menentukan negara. Pada tampilan awal dari jendela pemilihan negara, tidak terdapat pilihan Indonesia, jadi saya memilih Other kemudian memilih Asia lalu memilih Indonesia.

Selanjutnya pengguna akan ditanyakan apakah ingin melakukan tes pada papan ketik (keyboard) yang digunakan, saya menjawab No, karena saya merasa tidak perlu melakukannya.

Masih berhubungan dengan papan ketik yang digunakan, tahap selanjutnya pengguna harus menentukan jenis papan ketik yang digunakan. Rata-rata papan ketik yang beredar di Indonesia adalah papan ketik dengan standar USA. Untuk itu saya memilih USA sebagai Origin of the Keyboard dan Keyboard Layout.

Langkah selanjutnya adalah menentukan primary network interface. Karena pada tutorial ini saya menggunakan dua buah ethernet card yang saya pasangkan di komputer, maka Ubuntu Server akan menanyakan manakah ethernet card yang menjadi primary. Saya memilih eth0 yang menjadi primary ethernet card.

Setelah menentukan primary network interface, Ubuntu Server akan langsung mencari DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang terkoneksi ke network interface Ubuntu Server. Karena Ubuntu Server belum terkoneksi dengan jaringan apapun, saya menekan Cancel.

Selanjutnya pengguna dihadapkan pada tahap penentuan konfigurasi jaringan. Saya akan melakukan konfigurasi jaringan pada saat setelah Ubuntu Server 10.10 ini selesai diinstal, jadi untuk tahap ini saya memilih Do not configure the network at this time.

Proses selanjutnya adalah memasukkan nama host dari server yang akan dibangun ini. Disini saya memberikan nama server01. Pemberian nama hostini tidak membenarkan adanya spasi.

Selanjutnya pengguna diharuskan memilih zona waktu (time zone) sesuai dengan kota pengguna. Karena pada langkah sebelumnya saya sudah memilih Indonesia sebagai negara saya, maka disini terdapat empat pilihan yaitu: Jakarta, Pontianak, Makasar, Jayapura, dan terdapat satu pilihan Select from worldwide listjika zona waktu yang diinginkan tidak ada yang sesuai. Pada tutorial ini saya memilih Jakarta, karena sesuai dengan zona waktu saya berada.

Langkah selanjutnya adalah menetukan metode dalam memberikan partisi hard disk. Pada tutorial ini saya menggunakan metode Manual, karena saya ingin menentukan partisi sendiri.

Proses berikutnya adalah melakukan partisi hard disk, karena sebelumya saya memilih melakukan partisi secara manual. Pilih hard disk yang akan dipartisi atau dibagi. Pada tutorial ini hard disk yang saya gunakan dikenal dengan nama SCSI3 (0,0,0) (sda).

Setelah dipilih maka akan muncul dialog yang menanyakan apakah pengguna akan membuat partition table yang baru atau akan menggunakan yang lama. Pada tutorial ini saya memilih Yes karena saya akan membuat partition table yang baru dan menghapus yang lama.

Selanjutnya masih dalam tahap melakukan partisi hard disk. Pada langkah ini pengguna diharuskan membuat sebuah partisi baru dengan memilih hard disk kosong yang telah dibuat partition table-nya dan berstatus FREE SPACE dan belum memiliki format. Pada tutorial, ini pertama kali saya akan membuat partisi swap, dimana partisi ini digunakan untuk membantu kerja RAM pada komputer apabila sewaktu-waktu RAM tidak sanggup menangani kerja yang berlangsung.

Tampilan berikutnya yang muncul adalah pertanyaan apa yang akan dilakukan oleh pengguna untuk free space ini. Karena tujuannya adalah untuk membuat partisi yang baru, saya memilih Creat a new partition.

Setelah itu pengguna diwajibkan untuk memasukkan kapasitas dari partisi yang akan dibuat, yaitu partisi swap. Dalam membuat partisi swap terdapat formulasi yang bisa dijadikan acuan, yaitu apabila RAM berkapasitas lebih kecil 1GB maka jumlah swap yang disarankan adalah 2 x jumlah RAM, sedangkan jika RAM lebih besar atau sama dengan 1GB maka jumlah partisi swap yang disarankan adalah 1 x jumlah RAM. Namun aturan ini hanya berlaku untuk RAM yang tergolong berukuran kecil, apabila RAM yang digunakan sudah tergolong berkapasitas besar, maka partisi swap tidak perlu terlalu besar. Pada kesempatan ini saya menggunakan RAM sebesar 512MB, jadi kapasitas swapyang saya berikan adalah sebesar 1 GB.

Setelah itu pengguna diwajibkan untuk memasukkan kapasitas dari partisi yang akan dibuat, yaitu partisi swap. Dalam membuat partisi swap terdapat formulasi yang bisa dijadikan acuan, yaitu apabila RAM berkapasitas lebih kecil 1GB maka jumlah swap yang disarankan adalah 2 x jumlah RAM, sedangkan jika RAM lebih besar atau sama dengan 1GB maka jumlah partisi swap yang disarankan adalah 1 x jumlah RAM. Namun aturan ini hanya berlaku untuk RAM yang tergolong berukuran kecil, apabila RAM yang digunakan sudah tergolong berkapasitas besar, maka partisi swap tidak perlu terlalu besar. Pada kesempatan ini saya menggunakan RAM sebesar 512MB, jadi kapasitas swapyang saya berikan adalah sebesar 1 GB.

Pengguna akan ditanya lagi terkait tipe dan lokasi dari partisi. Untuk tipe saya menggunakan Primary dan untuk lokasi, saya meletakkannya pada posisi Beginning.

Langkah berikutnya adalah melakukan pengaturan dari partisi swap. Pada Use as, saya memilih swap area karena memang partisi ditujukan untuk swap. Pilih Done setting up the partition yang menandakan pengaturan swaptelah selesai.

Berikutnya adalah membuat partisi untuk sistem. Langkah-langkah yang dilalui hampir sama dengan membuat partisi swap yang diawali dari nomor 17, yaitu dengan memilih partisi yang berstatus FREE SPACE dan belum memiliki format file system, setelah itu pilih Create a new partition.

Kemudian memberikan kapasitas yang akan digunakan oleh partisi tersebut, karena saya ingin menggunakan semua partisi sisa dari swap tadi (41,9 GB), maka saya langsung saja menekan tombol Enter. Sedangkan untuk tipe dan lokasi masih sama dengan swap, yaitu bertipe Primary dan lokasi Beginning.

Untuk pengaturan partisi (Partition settings) hal yang dilakukan yaitu: pada Use as saya menggunakan JFS journaling file system. Pada Label saya memasukkan SYSTEM. Label digunakan untuk penamaan, jadi bisa apa saja yang diinginkan pengguna. Kemudian pilih Done setting up the partitionyang artinya pengaturan partisi sistem sudah selesai.

Pembagian partisi hampir selesai dilakukan. Selanjutnya saya memilih Finish partitioning and write changes to disk untuk menyelesaikan pembagian partisi hard disk. Ubuntu Server akan memperlihatkan summary dari pembagian partisi yang sudah dilakukan, dalam tampilan ini pengguna juga akan ditanya apakah ingin menerapkannya kedalam hard disk, agar hard disk segera dapat digunakan saya menjawab Yesdan instalasi sistem dasar pun dilakukan.

Selanjutnya pengguna akan dihadapkah pada proses pemberian user dan password. Untuk yang pertama dilakukan adalah pemberian nama lengkap dari pengguna yang akan menggunakan sistem. Pada tutorial ini saya memasukkan nama saya yaitu Adam Kurniawan Mrg. Selanjutnya memasukkan user yang akan digunakan sebagai user login. Untuk ini saya memasukkan adamkurniawan. Proses berikutnya memasukkan password yang akan digunakan untuk masuk ke sistem sebanyak dua kali. Kemudian Ubuntu Server menanyakan apakah pengguna ingin melakukan enskripsi terhadap home direcorty pengguna. Pada praktek ini saya menjawab No.

Proses berikutnya Ubuntu Server akan menanyakan apakah pengguna ingin melakukan pembaharuan otomatis menggunakan internet atau tidak. Pada tutorial ini saya memilih No automatic update karena saya merasa tidak perlu melakukannya.

Tahap berikutnya adalah memilih peragkat lunak apa saja yang ingin dipasangkan di Ubuntu Server. Secara default Ubuntu Server 10.10 menyediakan perangkat lunak yang biasanya berjalan di server. Perangkat lunak yang disediakan oleh Ubuntu Server adalah sebagai berikut: DNS server, LAMP server, Mail server, OpenSSH server, PostgreSQL database, Print server, Samba file server, Tomcat Java server, dan Virtual Machine host. Untuk tutorial ini agar tidak terjadi loss dependecy, maka saya memilih semuanya, karena apabila sewaktu-waktu ada dari perangkat lunak diatas yang dibutuhkan untuk keperluan yang tidak diduga, administratortidak repot melakukan instalasi kembali.
Setelah menekan tombol Enter, maka instalasi pun dimulai. Ditengah-tengah proses instalasi pengguna akan diminta memasukkan password untuk MySQL sebanyak dua kali. Masukkan password yang dinginkan dan dianggap aman. Masih pada proses instalasi perangkat lunak, kembali pengguna akan ditanya apakah ingin melakukan konfgurasi Postfix atau tidak. Postfix sendiri adalah perangkat lunak yang digunakan untuk Mail server. Pada kesempatan ini saya memilih No configuration. Proses instalasi dilanjutkan.

Setelah proses instalasi perangkat lunak selesai, pengguna akan kembali dihadapkan pada pilihan apakah pengguna ingin melakukan instalasi GRUB boot loader. Pada tutorial ini saya memilih Yes.

Setelah Grub Loader selesai diinstal, maka itu menandakan bahwa instalasi Ubuntu Server sudah selesai dilakukan. Selain itu ditandakan juga dengan munculnya tampilan baru Finish the installation. Pilih Continue, maka komputer akan melakukan restart, dan jangan lupa mengubah kembali fisrboot-nya ke hard drive.

Setelah first boot diubah ke hard drive dan maka setelah selesai booting akan langsung muncul tampilan awal dari Ubuntu Server 10.10 yang langsung meminta pengguna untuk login dengan tampilan CLI (Command Line Interface).

Semoga tutorial ini bisa membantu bagi Anda yang ingin melakukan instalasi Ubuntu Server 10.10. Selamar mencoba dan tetap semangat dalam belajar.

Buat Anda sahabat blogger yang ingin mempublikasikan ulang artikel ini, sangat dipersilahkan dan saya sangat senang jika sobat blogger mau mempublikasikan ulang tulisan saya. Namun saya sangat berharap agar sobat mencantumkan link artikel yang sobat publish ulang. Demi terciptanya iklim blogging yang sehat saya harap sobat blogger bisa mengindahkannya.

Senin, 07 November 2011

What is Wide-Area Network (WAN) ?
WAN itu Jaringan (network) Komputer yang Luas secara geografik. Maksudnya, satu WAN terdiri dari dua atau lebih local-area networks (LAN). LAN itu Jaringan Komputer yang tidak luas, misalnya kebanyakan LAN terbatas di satu gedung atau beberapa gedung saja.

Komputer-komputer yang disambung ke wide-area network sering disumbunkan melewat jaringan umum (public networks), seperti sistem telepon. Juga dapat menggunakan "leased lines or satellites". WAN yang terbesar adalah Internet.
(Webopedia, 2005)

Hal-Hal WAN (Di Indonesia)
Di Indonesia, seperti di negara lain, Internet berangsur-angsur menggantikan system telekomikasi konvensional di banyak bagian telekomunikasi. Internet tampil sebagai isu utama terhadap telekomunikasi konvensional and industri informasi, walaupun industri konvensional mengambil peran dalam pembangunan. Kenyataannya suatu isu utama yang menjamin kita bahwa kita mempunyai pendukung backbone internet yang memadai untuk kebutuhan sekarang dan masa mendatang.

Di Indonesia perusahaan-perusahaan besar dan pemerintah menggunakan Local Area Network (LAN) yang dihubungkan ke WAN untuk telekomunikasi yang lebih luas, bisinis dan pelayanan informasi. WAN telah berkembang pesat dan telah dipakai secara luas untuk transfer suara seperti penggunaan Voice over IP technology. Dengan perkembangan pesat dari tehnolgi dan system tanpa kabel (wireless), menjadi mudah untuk penggunakan WAN tanpa kabel (wireless) di kota maupun desa. Hal ini telah digunakan oleh beberapa kota besar dan kecil untuk memperluas dan membangun layanan secara ekonomis.

Banyak individual umum dan bisnis-bisnis masih menggunakan tehnologi akses Internet Dialup ke Internet Service Provider (ISP). Sementara pelayanan ini layak dipakai dan cukup cepat untuk banyak penggunaan, harga dari penggunaan Dialup merupakan isu utama. Ini merupakan kasus khusus untuk sekolah dan institusi pendidikan yang beroperasi dengan budget minimal. Di Indonesia waktu mengguna telepon lokal dihitung, tidak seperti di Australia, membayar sekali waktu sambung saja. Di Indonesia ongkos telepon per jam jauh lebih besar dari penggunaan ISP (typically 5:1)

TV Kabel merupakan sarana ekonomis untuk mereka yang ingin mempunyai stasiun TV internasional di rumah atau bisnis mereka. Dengan biaya yang relatip rendah penggunaan 24 jam Internet tanpa batas disediakan. Untuk mereka yang tidak berbahasa Inggris dan jarang memakai Internet, ini dapat menjadi suatu pilihan yang mahal.

Tehnologi lain untuk mengakses dan mentransfer broadband, high-speed services adalah Digital Subscriber Line (ADSL) dan pasaran ADSL telah berkembang pesat khususnya di rumah-rumah dan bisnis-bisnis kecil karena satu line telepon bisa digunakan untuk telpon dan internet secara berbarengan. Dengan berkembangnya tehnologi dan kemampuan untuk mentransfer apa yang dibutuhkan pelanggan. Isu utama ADSL adalah kualitas dari line, harga langganan untuk penggunaan line dari point of supply and jarak pelanggan.

Indonesia menyadari kebutuhan untuk berpatisipasi dalam era globalisasi ini dan masa yang datang dalam tahun 2000 pemerintah memperkenalkan peraturan telekomunikasi baru yang mengizinkan persaingan antara pelayanan lokal dan internasional. Indonesia merupakan pasar yang pontensial dan kesempatan bisnis yang bagus untuk pemain bisnis untuk jangka waktu panjang dalam industri tehnologi.

"Fiber Optics" pada saat ini merupakan media transmisi pilihan untuk backbone broadband multimedia dan akses umum. Yang dialamatkan pada banyak penciptaan kebutuhan dengan peningkatan Internet data traffic dan VOIP.

Untuk Indonesia beberapa isu kunci adalah:
• Menjaga keseimbangan dengan perkembangan internasional
• Prakiraan dan perencenaan untuk kemampunan data masa datang (Future Data Capacity Needs)
• Bagaimana menghasilkan keseimbanagn antara Keuntungan bisnis dan pengembangan akses komuniti (Business Profits dan Improved Community Access)
• Pengembangan Industri praktis dan standard (The development of Industry Best Practices and standards)

Minggu, 23 Oktober 2011

Vega-ZR Ganti CDI Mio

Halo OP. Ada penggemarmu yang kebingungan nih. Aku baru dibelikan motor Vega oleh orang tuaku karena aku masuk sekolah favorit.

Karena pengin lebih kencang, aku ikuti saran-saran temanku untuk ganti CDI milik Mio. Tetapi kok gak mau hidup ya? Apa ada yang salah? Padahal memasangnya gampang tinggal lepas yang lama dan pasang yang baru. Karena soketnya sama persis.

Tolongin aku dong OP. kalau tak bisa pasang CDI Mio, terus CDI apa yang cocok buat Vega ZR?

Terima kasih sebelumnya..

TOMMY HARYANTO
Magelang
Lewat email Kontek_Otoplus@yahoo.com


Saran temanmu bisa jadi terinspirasi bahwa dulu banyak motor Jupiter Z dan New Vega yang comot CDI Mio untuk dongkrak performa. Bahkan sempat juga ngetrend di balap road race terutama kelas MP5. Namun dengan catatan, jika aplikasi jurus ini maka pick up pada magnet Jupiter Z atau New Vega wajib ditambah panjangnya beberapa mm di bagian depan.

Tetapi itu hanya berlaku buat New Vega dan Jupiter Z yang aplikasi CDI Mio lama. Salah satu alasannya karena CDI Mio lama punya rpm limiter lebih tinggi. Begitu pula dengan pattern atau bentuk peta pengapiannya bisa dijodohkan dengan mesin balap. Tentu dengan ubahan seperti yang OP sebut sebelumny. Ini karena timing CDI Mio lama relatif rendah. Makanya pick up magnet Jupiter Z harus ditambah beberapa mm. Langkah ini diteruskan dengan memotong pick up bagian belakang, sepanjang penambahan pick up di bagian depan.

Tetapi itu cerita lama. Sebab CDI Mio lama atau Mio Soul ternyata tak bisa diaplikasikan ke CDI New Mio. Begitu pula CDI Vega ZR tak bisa diaplikasi ke New Vega dan Jupiter Z.

Penyebabnya ada pada perkabelan. Meski bisa ditukar pasang karena bentuk soket CDI yang sama, New Mio yang gunakan CDI Mio lama berkode 5TL ternyata tak bisa dihidupkan. Tentu saja sebaliknya Mio lama atau Mio Soul tak bisa dihidupkan dengan CDI New Mio berkode 28D. Penyebabnya?

Secara fisik, jelas bukan masalah ukuran. Bukan karena ukuran casing CDI Jupiter Z berkode 5TF atau pun 5TL lebih besar ketimbang 28D. Bukan pula disebabkan merek yang nempel di kedua CDI berbeda, 5TL atau 5TF dilabeli timbul Yamaha sedangkan 28D berlabel Moric. Lagi pula meski beda merek, kedua tipe dan model CDI ini produsennya sama kok, yakni PT. Moric!

Bukan juga perbedaan selisih sudut antara posisi pick up dan posisi pulser terhadap TMA. Tetapi murni penyebabnya karena letak kabel di soket kedua CDI berbeda.

Dari keterangan soket keduanya, posisi kabel plus aki berkelir cokelat muda/brown (Br) tidak terbalik dengan posisi kabel negatif aki berkelir hitam/black (B), karenanya meski kedua CDI tak bisa disaling tukarkan. Tapi tak sampai membuat CDI korsletting.

Pertanyaannya, kenapa juga posisi kabel ditukarkan? Padahal produsen alias pabrik CDI -nya sama juga. Dari segi fisik casing kedua CDI yang berbeda ukuran, jelas desain hubungan komponen-komponen di dalamnya berbeda. Sebab macam dipadatkan. Inilah yang bisa membuat jalur perkabelannya berbeda.

Nah, balik ke Vega ZR. Karena ukuran fisik casing CDI Vega ZR berkode 5D9 sama. Dengan tanda casing juga diembos merek Moric, tak heran muncul anggapan kedua CDI 28D dan 5D9 bisa saling ditukarkan. Dan memang benar adanya! Ini bisa dilihat dari hubungan perkabelan keduanya.

Sekali lagi, Vega ZR hanya bisa aplikasi CDI New Mio berkode 28D!

Asyiknya, kedua mesin motor punya spek bore/stroke yang sama persis. Lebih tepatnya bore 50,0 mm dengan stroke 57,9 mm. Bisa diartikan tipikal mapping atau peta pengapiannya tak jauh beda. So, sekarang ada alternatif CDI racing atau aftermarket buat Vega ZR, yakni pasang CDI asal New Mio!

Namun dengan satu catatan karena puncak timing bagi mesin skutik relatif diset lebih rendah, kemungkinan begitu Vega ZR pasang CDI racing buat New Mio, timing mesti digeser naik. Sama seperti kejadian pada saat Jupiter Z atau New Vega kanibal CDI Mio lama.

Untuk pilihan CDI buat Vega ZR, selain mengaplikasi CDI New Mio, OP menyarankan beli saja CDI aftermarket yang sudah dirancang buat Vega ZR. Di pasaran ada produk BRT, tuh. Tinggal tancap tanpa perlu modifikasi pick up. Enak tho?

Hanya perlu diingat, CDI BRT punya beberapa tipe timing atau kurva pengapian yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk BRT tipe Hyperband contohnya diberi kode ST, TR, dan RK.

Kode ST dan TR bisa digunakan untuk motor standar dan korek harian. Sedangkan tipe RK khusus untuk mesin balap. Pastinya timing pada tipe ST adalah terendah, sedang tipe TR puncak timingnya lebih tinggi. Begitu pula tipe RK malah lebih tinggi lagi.

Ingat sesuaikan dengan ubahan yang sudah dilakukan ke mesin. Sebab jika tidak, bukan penambahan performa yang Sobat dapatkan, tapi akselerasi mesin terasa berat. Timing pembakaran ketinggian sih.

Malah, efek lebih parah, suhu ruang bakar ketinggian. Terjadi detonasi. Dan karena panasnya gak normal, seher bisa macet atau rusak dengan permukaan menjadi berjerawat. Hiiii...

Untuk merek Rextor, sampai saat ini belum ada tuh diproduksi. Namun Sobat bisa coba aplikasi CDI Rextor Adjustable buat New Mio. Hanya saja mesti disetting Pulser Position Adjuster (PPA) lebih advance dengan memutar ke berlawanan arah jarum jam.
Begitu pula dengan MSS (Map Selector Switch) juga mesti dicari.

Atau jika Sobat kesulitan mendapatkan CDI BRT khusus Vega ZR atau Rextor untuk New Mio di pasaran, maka solusinya ya pasang saja CDI BRT atau Rextor untuk Jupiter Z. OP yakin lebih mudah ditemui. Tetapi dengan satu catatan, perkabelan mesti diubah. Ikuti saja diagram perkabelan di atas.
Yamaha Vega ZR Bore-Up 158 cc

MotoBike - Berencana dongkrak kapasitas mesin Yamaha Vega ZR kesayangan biar makin ngacir dengan dana terjangkau? Enggak ada salahnya lirik hasil racikan Vega ZR lansiran 2011 milik Anton ‘Jiton’, warga Kemanggisan, Jakbar warna hitam ini.


“Sudah bore-up jadi 158 cc pakai piston Honda Sonic berdiameter 59,0 mm (standarnya Vega ZR 50,0 mm), berikut aplikasi beberapa part racing lain. Kalau dihitung-hitung, biaya totalnya sekitar Rp 3 juta. Tapi hasilnya sangat memuaskan, karena mampu mendongkrak horse power hingga 14 dk lebih,” ungkap Jiton. Wow.. pasti ubahannya banyak ya?

“Lumayan banyak sih. Selain andalakan piston Sonic, saya juga aplikasi noken as LHK yang sudah di-custom lagi dan klep gede 24/28 mm (out/in) berlabel Daytona,” sahut Bryan, bos bengkel Harapan Jaya (HJ) yang menggarapnya.


Tak lupa, agar diameter permukaan head sesuai diameter piston yang tambah besar, Bryan juga melakukan squish head. “Ujungnya piston tidak bakal nabrak permukaan bibir head. Papas head-nya sekitar 0,5 mm,” aku pria yang ngepos di Jl. Kemanggisan Pulo, Palmerah, Jakbar.

Selain aplikasi peranti di atas, guna dongkrak suplai bahan bakar di ruang bakar lebih banyak, sesuai penambahan volumenya, Bryan comot karburator Yamaha RX-King, dengan paduan spuyer 170/25.

“Berhubung volume ruang bakar tambah besar dan suplai BBM makin banyak, otomatis butuh pengapian lebih besar juga. Nah untuk atasi hal tersebut, saya aplikasi otak pengapian BRT Dualband,” tutur pria pengalaman 4 tahun ini.


Selanjutnya, untuk bikin tenaga makin nendang, aplikasi knalpot freeflow berlabel SKR yang juga dicustom ulang. “Oh ya, agar entakan awal lebih agresif dan responsif, saya pakai kampas kopling Jupiter MX satu set,” imbuh pria usia 21 tahun ini.

Nah, setelah tunggangan digarap selama 3 hari, dites pakai mesin dynamometer DYNOmite milik Ultraspeed Racing di bilangan H. Mencong, Ciledug. Hasil yang diperoleh, power puncak 14,49 dk/8.748 rpm dan torsinya 12,49 Nm/7.527 rpm.

Bagaimana, tertarik? Kete­rangan lebih komplet bisa sambangi HJ langsung. Namun untuk pertimbangan harga maupun hasil garapan, sebelumnya bisa cari referensi ke bengkel lain lebih dulu..

Jurus Bore up irit BBM

Discussion board ini gw buat, karena banyak teman2 gw baik yg di group ini maupun di luar sering merasa bingung kenapa motor matic di bore up 150cc jdi irit, bukan jdi sebaliknya yaitu jdi boros. Jadi gw mau share kenapa bore up 150cc bisa bikin jdi irit. Berikut bukti dan caranya, bukti gw kutip dari tabloid MOTOR PLUS(M+).

Kenaikan harga BBM bisa diatasi dengan bore up. Lho, bukannya kapasitas silinder naik justru bikin boros? “Malah sebaliknya, silinder buncit bikin irit. Asalkan tahu perlakukan dan setingnya,” teriak Suardi, mekanik dan operator dynotest Bintang Racing Team (BRT), Cibinong.

Motor plus, pernah menguji motor matic yg di bore up menjadi 150cc, untuk membuktikan apakah pembesaran silinder jadi boros atau irit, Faktanya malah lebih hemat. Tentu masih pada ingat? Jika kondisi standar konsumsi bensinnya 32,875 km/liter. Setelah bore up malah lebih hemat, jadi 34,25 km/liter.

Prediksinya pada rpm yang sama tenaga motor bore up lebih besar dibanding standar. Dari hasil dynotest pada rpm 7.000 motor standar tenaganya hanya 6,14 dk, sedang Mio bore up150 cc 9,64 dk.

Kesimpulannya tidak perlu pelintir gas dalam-dalam, tenaga Mio bore up sudah melejit. Bandingkan dengan Mio standar. Untuk mencapai 9,64 dk tidak mungkin didapat pada rpm berapapun. Akhirnya gas dipelintir abis tapi tenaga nggak keluar. Ini yang bikin boros.

Kondisi Mio bisa irit seperti ini ada syaratnya. Paling awal karburator dibiarkan standar. Hanya spuyer dan setelan angin yang diseting. Asalnya spuyer standar 38 dan 110. Diganti jadi 40 dan 110. Atau menggunakan spuyer standar juga masih mendekati AFR sempurna. Besarnya venturi karbu dibiarkan standar. Setelan angin dibikin sesuai kemauan mesin.

Perlu diketahui juga, knalpot cukup gunakan yang standar. Soalnya tenaga atau torsi standar lebih bagus dari rpm bawah sampai 8.000 rpm. Cocok untuk trek pendek dengan macetnya lalu lintas. Beda dengan knalpot racing hanya menang dari 8.000 sampai 9.000 rpm. Ini jarang ditemui, kecuali di trek panjang lebih dari 1 km.

Juga kem harus masih standar. Kem ori pabrik karakternya guna mengejar tenaga dan efisiensi bensin. Jadi, masa overlapnya sebentar. Sehingga tidak banyak campuran gas bakar yang membilas dan terbuang menuju knalpot. Ini yang bikin irit.

Beda dengan kem racing atau hasil gerindaan. “Overlap klep kelewat lama dan banyak gas bakar yang membilas sebelum terbakar. Akibatnya terbuang percuma.

Lowongan kerja teknisi komputer

Butuh teknisi komputer dengan persyaratan sbb:
- pengalaman 1 tahun minimal di perusahaan
- umur min 21, max 27
- pendidikan min D1
- mengerti tcp/ip konsep, LAN/WAN
- mengerti proses router
- mengerti troubleshoot hardware dan sotware pc
- full time
- mengerti windows server
- jujur, pekerja keras dan mampu bekerja dalam tekanan.
- dapat belajar dengan cepat untuk hal2 dan teknologi baru
- domisili jakarta barat dan sekitarnya
- memiliki kendaraan roda 2

Lamaran & CV lengkap harap dikirimkan ke :
PT. Trinet Global Solusi
attn : Bp. Sufian
sufian@trinet.co.id

Kamis, 13 Oktober 2011

Sejarah Komputer Keluaran Pertama

Halo teman teman bagaimana sih asal mulanya sebuah komputer, bagaimana sih kok sekarang ada sebuah alat yang sangat canggih yang disebut komputer?? baiklah teman teman, di bawah ini akan kami jabarkan tentang sejarah komputer bagaimana sebuah komputer itu bisa lahir. Memang sih tidak ada yang tau persih bagaimana sebuah komputer itu bisa lahir, tapi kan namanya juga belajar sejarah, jadinya menggali informasi dari masa ke masa, kemudian dirangkum, dikelompokkan, diklarifikasi dan akhirnya lahir sebuah sejarah. Sejarah komputer yang kami sajikan ini terbagi menjadi empat generasi komputer, yaitu dari sejarah komputer generasi pertama sampai dengan sejarah komputer generasi keempat.

Sejarah Komputer Generasi Pertama

Awal mulanya komputer pada generasi pertama ini adalah saat terjadi perang dunia kedua, negara-negara yang ikut terlibat dalam perang dunia itu berusaha mengembangkan komputer untuk memaksimalkan kemampuan dalam mengatur strategis yang dimiliki oleh komputer. Hal ini mempengaruhi peningkatan pendanaan pengembangan komputer juga ikut serta mempercepat pertumbuhan kemajuan teknik komputer. Tahun 1941, seorang insinyur Jerman bernama Konrad Zuse membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendisain pesawat terbang dan juga peluru kendali.

Di tempat lain ada Pihak sekutu juga yang juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kemampuan komputer. Pada tahun 1943, pihak Inggris berhasil menyelesaikan sebuah komputer pemecah kode rahasia yang diberi namakan Colossus yang berfungsi untuk memecahkan kode rahasia yang digunakan oleh negara Jerman. Efek dari pembuatan Colossus sebenarnya tidak banyak mempengaruhi perkembangan industri komputer, hal itu bisa terjadi karena ada dua alasan yaitu ; yang pertama, colossus adalah bukan komputer serbaguna dalam bahasa inggrisnya “general purpose computer”, ia dibuat hanya agar bisa memecahkan kode rahasia. Yang kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang selesai.

Sedangkan usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu adalah menghasilkan suatu kemajuan lain jika dibandingkan dengan sekutu. Seorang insinyur Harvard yang bernama Howard H. Aiken (1900-1973) bekerja sama dengan IBM, berhasil menghasilkan kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator itu berukuran sangat besar, yaitu dengan panjang setengah lapangan sepak bola dan juga memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil (besar sekali bukan). Komputer itu adalah ; The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Mark I menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mark I beropreasi dengan lambat, ia memerlukan waktu 3-5 detik untuk setiap perhitungan dan tidak fleksibel yaitu urutan kalkulasinya tidak dapat diubah. Mark I tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.

Perkembangan komputer lain pada masa itu adalah Electronic Numerical Integrator and Computer singkatannya adalah ENIAC, yang diciptakan berkat kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Komputer ENIAC terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer ENIAC merupakan komputer yang sangat besar ia membutuhkan daya sebesar 160kW.

Komputer ENIAC dirancang oleh John Presper Eckert [1919-1995] dan John W. Mauchly [1907-1980], ENIAC merupakan komputer serbaguna [general purpose computer] yang mampu bekerja 1000 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan komputer Mark I.

kemudian ada pertengahan tahun 1940-an, John von Neumann [1903-1957] bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usaha menciptakan konsep disain komputer yang sampai 40 tahun yang akan datang masih dapat digunakan dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer [EDVAC] pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data. Cara ini memungkinkan komputer dapat berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya lagi. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Pada tahun 1951, UNIVAC I atau kepanjangannya adalah Universal Automatic Computer I yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann itu.

Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil yang sangat mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC adalah pada saat berhasil memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden pada Tahun 1952.

Komputer Generasi pertama ini dapat dikarakteristikan dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut dengan “bahasa mesin” dalam bahasa inggrisnya adalah “machine language”. Hal ini menjadikan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah pemakaian tube vakum (yang menjadikan komputer pada masa itu tampak berukuran sangat besar) dan silinder magnetik yang berfungi untuk sebagai penyimpan data.