Minggu, 23 Oktober 2011

Vega-ZR Ganti CDI Mio

Halo OP. Ada penggemarmu yang kebingungan nih. Aku baru dibelikan motor Vega oleh orang tuaku karena aku masuk sekolah favorit.

Karena pengin lebih kencang, aku ikuti saran-saran temanku untuk ganti CDI milik Mio. Tetapi kok gak mau hidup ya? Apa ada yang salah? Padahal memasangnya gampang tinggal lepas yang lama dan pasang yang baru. Karena soketnya sama persis.

Tolongin aku dong OP. kalau tak bisa pasang CDI Mio, terus CDI apa yang cocok buat Vega ZR?

Terima kasih sebelumnya..

TOMMY HARYANTO
Magelang
Lewat email Kontek_Otoplus@yahoo.com


Saran temanmu bisa jadi terinspirasi bahwa dulu banyak motor Jupiter Z dan New Vega yang comot CDI Mio untuk dongkrak performa. Bahkan sempat juga ngetrend di balap road race terutama kelas MP5. Namun dengan catatan, jika aplikasi jurus ini maka pick up pada magnet Jupiter Z atau New Vega wajib ditambah panjangnya beberapa mm di bagian depan.

Tetapi itu hanya berlaku buat New Vega dan Jupiter Z yang aplikasi CDI Mio lama. Salah satu alasannya karena CDI Mio lama punya rpm limiter lebih tinggi. Begitu pula dengan pattern atau bentuk peta pengapiannya bisa dijodohkan dengan mesin balap. Tentu dengan ubahan seperti yang OP sebut sebelumny. Ini karena timing CDI Mio lama relatif rendah. Makanya pick up magnet Jupiter Z harus ditambah beberapa mm. Langkah ini diteruskan dengan memotong pick up bagian belakang, sepanjang penambahan pick up di bagian depan.

Tetapi itu cerita lama. Sebab CDI Mio lama atau Mio Soul ternyata tak bisa diaplikasikan ke CDI New Mio. Begitu pula CDI Vega ZR tak bisa diaplikasi ke New Vega dan Jupiter Z.

Penyebabnya ada pada perkabelan. Meski bisa ditukar pasang karena bentuk soket CDI yang sama, New Mio yang gunakan CDI Mio lama berkode 5TL ternyata tak bisa dihidupkan. Tentu saja sebaliknya Mio lama atau Mio Soul tak bisa dihidupkan dengan CDI New Mio berkode 28D. Penyebabnya?

Secara fisik, jelas bukan masalah ukuran. Bukan karena ukuran casing CDI Jupiter Z berkode 5TF atau pun 5TL lebih besar ketimbang 28D. Bukan pula disebabkan merek yang nempel di kedua CDI berbeda, 5TL atau 5TF dilabeli timbul Yamaha sedangkan 28D berlabel Moric. Lagi pula meski beda merek, kedua tipe dan model CDI ini produsennya sama kok, yakni PT. Moric!

Bukan juga perbedaan selisih sudut antara posisi pick up dan posisi pulser terhadap TMA. Tetapi murni penyebabnya karena letak kabel di soket kedua CDI berbeda.

Dari keterangan soket keduanya, posisi kabel plus aki berkelir cokelat muda/brown (Br) tidak terbalik dengan posisi kabel negatif aki berkelir hitam/black (B), karenanya meski kedua CDI tak bisa disaling tukarkan. Tapi tak sampai membuat CDI korsletting.

Pertanyaannya, kenapa juga posisi kabel ditukarkan? Padahal produsen alias pabrik CDI -nya sama juga. Dari segi fisik casing kedua CDI yang berbeda ukuran, jelas desain hubungan komponen-komponen di dalamnya berbeda. Sebab macam dipadatkan. Inilah yang bisa membuat jalur perkabelannya berbeda.

Nah, balik ke Vega ZR. Karena ukuran fisik casing CDI Vega ZR berkode 5D9 sama. Dengan tanda casing juga diembos merek Moric, tak heran muncul anggapan kedua CDI 28D dan 5D9 bisa saling ditukarkan. Dan memang benar adanya! Ini bisa dilihat dari hubungan perkabelan keduanya.

Sekali lagi, Vega ZR hanya bisa aplikasi CDI New Mio berkode 28D!

Asyiknya, kedua mesin motor punya spek bore/stroke yang sama persis. Lebih tepatnya bore 50,0 mm dengan stroke 57,9 mm. Bisa diartikan tipikal mapping atau peta pengapiannya tak jauh beda. So, sekarang ada alternatif CDI racing atau aftermarket buat Vega ZR, yakni pasang CDI asal New Mio!

Namun dengan satu catatan karena puncak timing bagi mesin skutik relatif diset lebih rendah, kemungkinan begitu Vega ZR pasang CDI racing buat New Mio, timing mesti digeser naik. Sama seperti kejadian pada saat Jupiter Z atau New Vega kanibal CDI Mio lama.

Untuk pilihan CDI buat Vega ZR, selain mengaplikasi CDI New Mio, OP menyarankan beli saja CDI aftermarket yang sudah dirancang buat Vega ZR. Di pasaran ada produk BRT, tuh. Tinggal tancap tanpa perlu modifikasi pick up. Enak tho?

Hanya perlu diingat, CDI BRT punya beberapa tipe timing atau kurva pengapian yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk BRT tipe Hyperband contohnya diberi kode ST, TR, dan RK.

Kode ST dan TR bisa digunakan untuk motor standar dan korek harian. Sedangkan tipe RK khusus untuk mesin balap. Pastinya timing pada tipe ST adalah terendah, sedang tipe TR puncak timingnya lebih tinggi. Begitu pula tipe RK malah lebih tinggi lagi.

Ingat sesuaikan dengan ubahan yang sudah dilakukan ke mesin. Sebab jika tidak, bukan penambahan performa yang Sobat dapatkan, tapi akselerasi mesin terasa berat. Timing pembakaran ketinggian sih.

Malah, efek lebih parah, suhu ruang bakar ketinggian. Terjadi detonasi. Dan karena panasnya gak normal, seher bisa macet atau rusak dengan permukaan menjadi berjerawat. Hiiii...

Untuk merek Rextor, sampai saat ini belum ada tuh diproduksi. Namun Sobat bisa coba aplikasi CDI Rextor Adjustable buat New Mio. Hanya saja mesti disetting Pulser Position Adjuster (PPA) lebih advance dengan memutar ke berlawanan arah jarum jam.
Begitu pula dengan MSS (Map Selector Switch) juga mesti dicari.

Atau jika Sobat kesulitan mendapatkan CDI BRT khusus Vega ZR atau Rextor untuk New Mio di pasaran, maka solusinya ya pasang saja CDI BRT atau Rextor untuk Jupiter Z. OP yakin lebih mudah ditemui. Tetapi dengan satu catatan, perkabelan mesti diubah. Ikuti saja diagram perkabelan di atas.
Yamaha Vega ZR Bore-Up 158 cc

MotoBike - Berencana dongkrak kapasitas mesin Yamaha Vega ZR kesayangan biar makin ngacir dengan dana terjangkau? Enggak ada salahnya lirik hasil racikan Vega ZR lansiran 2011 milik Anton ‘Jiton’, warga Kemanggisan, Jakbar warna hitam ini.


“Sudah bore-up jadi 158 cc pakai piston Honda Sonic berdiameter 59,0 mm (standarnya Vega ZR 50,0 mm), berikut aplikasi beberapa part racing lain. Kalau dihitung-hitung, biaya totalnya sekitar Rp 3 juta. Tapi hasilnya sangat memuaskan, karena mampu mendongkrak horse power hingga 14 dk lebih,” ungkap Jiton. Wow.. pasti ubahannya banyak ya?

“Lumayan banyak sih. Selain andalakan piston Sonic, saya juga aplikasi noken as LHK yang sudah di-custom lagi dan klep gede 24/28 mm (out/in) berlabel Daytona,” sahut Bryan, bos bengkel Harapan Jaya (HJ) yang menggarapnya.


Tak lupa, agar diameter permukaan head sesuai diameter piston yang tambah besar, Bryan juga melakukan squish head. “Ujungnya piston tidak bakal nabrak permukaan bibir head. Papas head-nya sekitar 0,5 mm,” aku pria yang ngepos di Jl. Kemanggisan Pulo, Palmerah, Jakbar.

Selain aplikasi peranti di atas, guna dongkrak suplai bahan bakar di ruang bakar lebih banyak, sesuai penambahan volumenya, Bryan comot karburator Yamaha RX-King, dengan paduan spuyer 170/25.

“Berhubung volume ruang bakar tambah besar dan suplai BBM makin banyak, otomatis butuh pengapian lebih besar juga. Nah untuk atasi hal tersebut, saya aplikasi otak pengapian BRT Dualband,” tutur pria pengalaman 4 tahun ini.


Selanjutnya, untuk bikin tenaga makin nendang, aplikasi knalpot freeflow berlabel SKR yang juga dicustom ulang. “Oh ya, agar entakan awal lebih agresif dan responsif, saya pakai kampas kopling Jupiter MX satu set,” imbuh pria usia 21 tahun ini.

Nah, setelah tunggangan digarap selama 3 hari, dites pakai mesin dynamometer DYNOmite milik Ultraspeed Racing di bilangan H. Mencong, Ciledug. Hasil yang diperoleh, power puncak 14,49 dk/8.748 rpm dan torsinya 12,49 Nm/7.527 rpm.

Bagaimana, tertarik? Kete­rangan lebih komplet bisa sambangi HJ langsung. Namun untuk pertimbangan harga maupun hasil garapan, sebelumnya bisa cari referensi ke bengkel lain lebih dulu..

Jurus Bore up irit BBM

Discussion board ini gw buat, karena banyak teman2 gw baik yg di group ini maupun di luar sering merasa bingung kenapa motor matic di bore up 150cc jdi irit, bukan jdi sebaliknya yaitu jdi boros. Jadi gw mau share kenapa bore up 150cc bisa bikin jdi irit. Berikut bukti dan caranya, bukti gw kutip dari tabloid MOTOR PLUS(M+).

Kenaikan harga BBM bisa diatasi dengan bore up. Lho, bukannya kapasitas silinder naik justru bikin boros? “Malah sebaliknya, silinder buncit bikin irit. Asalkan tahu perlakukan dan setingnya,” teriak Suardi, mekanik dan operator dynotest Bintang Racing Team (BRT), Cibinong.

Motor plus, pernah menguji motor matic yg di bore up menjadi 150cc, untuk membuktikan apakah pembesaran silinder jadi boros atau irit, Faktanya malah lebih hemat. Tentu masih pada ingat? Jika kondisi standar konsumsi bensinnya 32,875 km/liter. Setelah bore up malah lebih hemat, jadi 34,25 km/liter.

Prediksinya pada rpm yang sama tenaga motor bore up lebih besar dibanding standar. Dari hasil dynotest pada rpm 7.000 motor standar tenaganya hanya 6,14 dk, sedang Mio bore up150 cc 9,64 dk.

Kesimpulannya tidak perlu pelintir gas dalam-dalam, tenaga Mio bore up sudah melejit. Bandingkan dengan Mio standar. Untuk mencapai 9,64 dk tidak mungkin didapat pada rpm berapapun. Akhirnya gas dipelintir abis tapi tenaga nggak keluar. Ini yang bikin boros.

Kondisi Mio bisa irit seperti ini ada syaratnya. Paling awal karburator dibiarkan standar. Hanya spuyer dan setelan angin yang diseting. Asalnya spuyer standar 38 dan 110. Diganti jadi 40 dan 110. Atau menggunakan spuyer standar juga masih mendekati AFR sempurna. Besarnya venturi karbu dibiarkan standar. Setelan angin dibikin sesuai kemauan mesin.

Perlu diketahui juga, knalpot cukup gunakan yang standar. Soalnya tenaga atau torsi standar lebih bagus dari rpm bawah sampai 8.000 rpm. Cocok untuk trek pendek dengan macetnya lalu lintas. Beda dengan knalpot racing hanya menang dari 8.000 sampai 9.000 rpm. Ini jarang ditemui, kecuali di trek panjang lebih dari 1 km.

Juga kem harus masih standar. Kem ori pabrik karakternya guna mengejar tenaga dan efisiensi bensin. Jadi, masa overlapnya sebentar. Sehingga tidak banyak campuran gas bakar yang membilas dan terbuang menuju knalpot. Ini yang bikin irit.

Beda dengan kem racing atau hasil gerindaan. “Overlap klep kelewat lama dan banyak gas bakar yang membilas sebelum terbakar. Akibatnya terbuang percuma.

Lowongan kerja teknisi komputer

Butuh teknisi komputer dengan persyaratan sbb:
- pengalaman 1 tahun minimal di perusahaan
- umur min 21, max 27
- pendidikan min D1
- mengerti tcp/ip konsep, LAN/WAN
- mengerti proses router
- mengerti troubleshoot hardware dan sotware pc
- full time
- mengerti windows server
- jujur, pekerja keras dan mampu bekerja dalam tekanan.
- dapat belajar dengan cepat untuk hal2 dan teknologi baru
- domisili jakarta barat dan sekitarnya
- memiliki kendaraan roda 2

Lamaran & CV lengkap harap dikirimkan ke :
PT. Trinet Global Solusi
attn : Bp. Sufian
sufian@trinet.co.id

Kamis, 13 Oktober 2011

Sejarah Komputer Keluaran Pertama

Halo teman teman bagaimana sih asal mulanya sebuah komputer, bagaimana sih kok sekarang ada sebuah alat yang sangat canggih yang disebut komputer?? baiklah teman teman, di bawah ini akan kami jabarkan tentang sejarah komputer bagaimana sebuah komputer itu bisa lahir. Memang sih tidak ada yang tau persih bagaimana sebuah komputer itu bisa lahir, tapi kan namanya juga belajar sejarah, jadinya menggali informasi dari masa ke masa, kemudian dirangkum, dikelompokkan, diklarifikasi dan akhirnya lahir sebuah sejarah. Sejarah komputer yang kami sajikan ini terbagi menjadi empat generasi komputer, yaitu dari sejarah komputer generasi pertama sampai dengan sejarah komputer generasi keempat.

Sejarah Komputer Generasi Pertama

Awal mulanya komputer pada generasi pertama ini adalah saat terjadi perang dunia kedua, negara-negara yang ikut terlibat dalam perang dunia itu berusaha mengembangkan komputer untuk memaksimalkan kemampuan dalam mengatur strategis yang dimiliki oleh komputer. Hal ini mempengaruhi peningkatan pendanaan pengembangan komputer juga ikut serta mempercepat pertumbuhan kemajuan teknik komputer. Tahun 1941, seorang insinyur Jerman bernama Konrad Zuse membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendisain pesawat terbang dan juga peluru kendali.

Di tempat lain ada Pihak sekutu juga yang juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kemampuan komputer. Pada tahun 1943, pihak Inggris berhasil menyelesaikan sebuah komputer pemecah kode rahasia yang diberi namakan Colossus yang berfungsi untuk memecahkan kode rahasia yang digunakan oleh negara Jerman. Efek dari pembuatan Colossus sebenarnya tidak banyak mempengaruhi perkembangan industri komputer, hal itu bisa terjadi karena ada dua alasan yaitu ; yang pertama, colossus adalah bukan komputer serbaguna dalam bahasa inggrisnya “general purpose computer”, ia dibuat hanya agar bisa memecahkan kode rahasia. Yang kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang selesai.

Sedangkan usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu adalah menghasilkan suatu kemajuan lain jika dibandingkan dengan sekutu. Seorang insinyur Harvard yang bernama Howard H. Aiken (1900-1973) bekerja sama dengan IBM, berhasil menghasilkan kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator itu berukuran sangat besar, yaitu dengan panjang setengah lapangan sepak bola dan juga memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil (besar sekali bukan). Komputer itu adalah ; The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Mark I menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mark I beropreasi dengan lambat, ia memerlukan waktu 3-5 detik untuk setiap perhitungan dan tidak fleksibel yaitu urutan kalkulasinya tidak dapat diubah. Mark I tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.

Perkembangan komputer lain pada masa itu adalah Electronic Numerical Integrator and Computer singkatannya adalah ENIAC, yang diciptakan berkat kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Komputer ENIAC terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer ENIAC merupakan komputer yang sangat besar ia membutuhkan daya sebesar 160kW.

Komputer ENIAC dirancang oleh John Presper Eckert [1919-1995] dan John W. Mauchly [1907-1980], ENIAC merupakan komputer serbaguna [general purpose computer] yang mampu bekerja 1000 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan komputer Mark I.

kemudian ada pertengahan tahun 1940-an, John von Neumann [1903-1957] bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usaha menciptakan konsep disain komputer yang sampai 40 tahun yang akan datang masih dapat digunakan dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer [EDVAC] pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data. Cara ini memungkinkan komputer dapat berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya lagi. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Pada tahun 1951, UNIVAC I atau kepanjangannya adalah Universal Automatic Computer I yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann itu.

Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil yang sangat mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC adalah pada saat berhasil memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden pada Tahun 1952.

Komputer Generasi pertama ini dapat dikarakteristikan dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut dengan “bahasa mesin” dalam bahasa inggrisnya adalah “machine language”. Hal ini menjadikan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah pemakaian tube vakum (yang menjadikan komputer pada masa itu tampak berukuran sangat besar) dan silinder magnetik yang berfungi untuk sebagai penyimpan data.

BORE UP YAMAHA JUPITER Z 155cc

Kulonuwun… :) Pripun kabare sederek, sadulur se-Indonesia? Semoga baik-baik saja…

Alhamdulillah, masih diberi umur buat online lagi di tengah makin padatnya jadwal dan teriakan-teriakan temen-temen yang meminta order mesinnya segera diselesaikan (haik guaya… wkwkkw), jadi banyak yang terlewatkan n ndak sempet foto-foto dan berbagi hehehe… Tapi kali ini spesial request datang dari Meja 10, pesananya Bir Bintang, halah… itu kan kalok liat dangdut di pub :D Hehehehe..

Korek mesin, atau istilah bahasa inggrisnya : ENGINE TUNING, adalah kegiatan merubah / menyempurnakan kinerja mekanikal mesin dengan melakukan berbagai upaya dan perubahan yang dapat menambah performa mesin. Sesuatu yang sangat kami cintai dan kami lakukan untuk sesama pecinta kecepatan, meski bukan pebalap, pecinta kecepatan ini bisa saja dari sahabat-sahabat yang bekerja di kantor dan ingin memodifikasi motornya agar cepat dibawa ke kantor, ada teman-teman dari mahasiswa yang ingin motornya laju jika waktu sudah mepet untuk masuk kampus, semoga saja bukan dari penjambret yang ingin kabur dari kejaran polisi wkwkwk…

Kali ini seseorang bernama Mr. U, datang ke bengkel dengan curahan hati, “Mas, saya request trend modifikasi 2010 ala RAT, dan nanti jika orang-orang search di Google hingga anak-cucu saya, mereka bisa lihat modif mesin ini, biar saya juga kebagian pahala mas berbagi-bagi ilmu” wetzz,,, requestnya dalem banget… Kita tanya buat apa mas, pak boss menjawab, “yah buat ngantor aja, sama kalok dijalan ketemu suzuki satria FU bisa enak buat kejar-kejaran heheheh” ujarnya cengengesan.

silinder head racing jupiter z

Oke deh boss, boleh-boleh, Langsung aja serah terima motor, “mau diapain aja terserah pokoknya manteb karena ini motor sejak jaman saia muda dulu, nanti bayar belakangan kontan!” pesan pak boss. “SIAP!! Pokoknya Mur-Mer-Ceng pak boss,” jawab kami. ” Apa itu mur-mer-ceng, obat kuat?” timpalnya. Kami ketawa geli, terus kami jelaskan kalo Murmerceng itu slogan baru kami, Murah-Meriah-Kenceng hehehe :D

Motor ditinggal di bengkel , beliau pulang dengan tenang mengendarai kuda, halah… :p

Langsung mesin dibelah total, wah, jupiternya terlalu tua nih, crankcase nya udah agak oblak. Tanpa ba-bi-bu, crankcase diganti dengan crankcase baru dari Thailand, demi manjaga stabilitas puntiran kruk as, menambah torsi mesin. Kemudian rencana akan dibenamkan kruk as bawaan motor Yamaha Vega ZR dengan langkah ayunan 4mm lebih jauh daripada kruk as Yamah Jupiter Z. Daun kruk as juga membulat, dengan bobot kesetimbangan yang agak lebih berat dibanding daun model setengah bulan bawaan mesin Jupiter.
Bak Crankcase X1

Perpaduan transmisi juga diracik ulang, namun kali ini hanya gigi 4 saja yang dirubah, mengingat peruntukannya bukan di lintasan balap, dengan mengusung transmisi 20/23, membuat nafas motor di persneling top gear lebih memiliki dorongan kencang mengail topspeed.

Kelar membenahi kesetimbangan di kompartemen tengah, magnit disisakan 800 gram, dengan bobot balancer 650 gram. Kanvas kopling aplikasi milik TDR, pir kopling TDR mengawal agar tenaga mesin tidak hilang di bak kanan yang juga ditutup dengan sistem kopling manual bawaan yamaha X1 Thailand.

Mesin komplit, sekarang saatnya membenahi kompresi mesin, piston honda sonic 0v. 300 dikawal masuk ke dalam silinder blok yang sama sekali tidak terkena papasan mesin bubut. Torak Honda dipilih berdasarkan bobot yang ringan, serta dimensi yang pendek akan meminimalisir beban gesek permukaan silinder yang memberikan gaya normal terhadap piston. Meski harus ditebus dengan harga mahal, perpaduan antara piston ini dengan liner dari Honda CB membawa manfaat yang luar biasa mantabnya.
Blok Bore Up Jupiter Z 155 cc

Ruang bakar di isi spesifikasi katub dari Honda Sonic, pir katub Honda Sonic, Porting di geser ke atas sebesar 24mm. Lebih istimewa lagi, bushing penahan laju naik-turun katub direquest dari bahan albronze, dengan model ulir, begitu pula dengan bahan seating valve, menjaga suhu mesin tetap dingin dan komponen katub awet, sebagaimana riset mekanik-mekanik handal di roadrace. Sudut squish ruang bakar disetarakan dengan pelipis piston untuk memfokuskan jeram udara/bahan bakar ke arah busi.

Tidak semua berjalan mulus ternyata, Pembuatan noken as kali ini menghadapi kendala, wah… mesin bubutnya lagi rusak, setelah berjasa membantu ratusan order noken as dari teman-teman seluruh indonesia… T_T Semoga amal, ibadahnya diterima :D heheheh

Akhirnya kita berlari ke guru kita, H.Sofyan tuner DDS SPEED, yang motor drag 105cc nya baru saja menyabet podium. Kita terkagum-kagum dengan keterampilan tangan mas sofyan mengolah noken as diatas gerinda batu yang diapit ragum sangat istimewa, karena kita sendiri terbiasa bekerja dengan bantuan teknologi, ternyata dia memiliki rahasia-rahasia sederhana (mungkin karena sudah terbiasa, “Kalau kamu sudah pernah gagal dan menghabiskan noken as sebanyak 1 ember untuk praktik, baru kamu bisa” begitu jawabnya, padahal batin kami menimpali. “Kita sudah habis 1 kardus noken as om, hehehehe..” ). Setelah kami rayu-rayu, bocor juga ilmu sederhananya yang sangat mudah diterapkan hingga mampu membuat noken as dalam 5 menit, tanpa dial-tanpa mesin khusus bubut noken as, busur derajat dll heheheh… modul cara grinding noken as ini sekarang bisa kalian dapetin juga bagi yang pengen belajar bikin noken as racing sesuai keinginan tanpa harus beli yang bermerek :) Tapi kalok banyak yang rusak daripada yang jadi itu hal wajar dalam latihan lho :D

Wow, ketika jadi pun kami tidak percaya begitu saja meski beliau guru kami, hehehe.. Sorry pak guru. Beliau memang merendah, ketika ditanya hanya diberi jawaban lift noken as, tapi ketika di ukur dengan indicator dial, Subhanallah… Indahnya durasi dan lifter Noken as yang didesain dengan angkatan setinggi 7 mm dan waktu membuka spanjang 300 derajat untuk memperderas aliran udara yang masuk. Hebatnya, aliran grafik akselerasi dan deselarasi noken as nya begitu lembut, tidak kasar sama sekali. Profil noken as begitu halus, tidak terkotak-kotak, bekas gerinda batu seakan tidak ada ketika telah difinishing dengan amplas dan dipolished dengan autosol. Jika mario teguh ada, dia pasti berkata “SUPERB!!” heheheheh… Duh, jadi berharap semoga mesin bubut terbaru kami segera datang, kan ketamabahan fitur pengunci durasi dan lifter, bahkan kita bisa meng-copy noken as, jadi yang sudah ketemu kencang, kalau ada pesanan tinggal bikin sama persis durasi dan liftnya :D

Ke sisi pengabut bahan bakar, kita mempercayakan bawaan Suzuki Shogun yang direamer ulang dengan tabung skep stainless stell sebesar 20.5mm custom made, venturi dikejar hingga 24mm pada pantat karburator diselaraskan dengan 85 % dari katub masuk. Knalpot berdiameter pipa 25mm dibawa mengawal gas buang, dengan desain mengerucut dan pipa sarangan hanya sepanjang 50 milimeter dipakai untuk memberi lontaran nafas yang sengaja dibuat pendek-pendek untuk areal perkotaan.

Komputer pengapian di set up melaui remote untu mengatur kurva pengapian yang dibatasi di 12.500 RPM dengan timing 29 derajat sebelum titik mati atas. Koil bawaan YZ125 dari TDR dikawinkan guna melentikkan gelombang listrik ke elektroda TDR balistic yang dianggap dapat menghasilkan pembakaran di combustion chamber lebih bersih.

Modifikasi Mesin Bikin Kenceng, Malah BBM Lebih Irit (Stage I)

Bagi anda yang menyukai kecepatan, seperti saya pasti anda akan memodifikasi mesin motor anda agar memperoleh tenaga sesuai keinginan anda dan pastinya anda tetap ingin konsumsi BBM motor anda tetap irit atau bahkan lebih irit dibanding sebelum dimodifikasi. Saya punya racikan ampuhnya. Resepnya adalah rombak seluruh sistem pengapian pada bagian mesin anda. Ganti Capacitor Discharge Ignition (CDI), peranti ini adalah induk/biangnya produksi api sebelum diteruskan ke ruang pembakaran. CDI standard pabrik biasanya memiliki limit dan kemampuan menghasilkan percikan apinya lebih kecil dibanding CDI racing. CDI racing zaman sekarang kebanyakan sudah mengadopsi sistem digital. Perlu dingat sebelum mengganti CDI pastikan jenis pengapian motor anda menganut sistem AC atau DC. Bila motor anda hanya digunakan untuk keperluan harian anda tidak perlu mengganti yang khusus balap mengingat harga yang cukup mahal. Pada motor harian bila anda tertarik untuk menggunakan merek BRT(Bintang Racing Team) anda cukup menggantinya dengan tipe Hyperband kira-kira harganya berkisar antara 350rb-400rb. Untuk meningkatkan sistem pengapian pada motor, selain CDI anda juga dapat mengganti Busi dan Kabel Busi. Busi perlu diganti yang jenis racing berbentuk jarum dan bahan yang paling bagus adalah Iridium. Saya menggunakan busi NGK racing jarum berbahan Platinum. Kalau CDI dan busi sudah menghasilkan percikan api yang besar, percuma kalau perantara atau kabel businya masih standard. Jadi saya menggantinya dengan kabel busi split fire berbahan serat optik. Bila anda rasa masih kurang anda juga bisa mengganti koil yang lebih bagus, tetapi hal itu tidak saya lakukan mengingat budget yang sedikit. Untuk memodifikasi itu semua saya harus rela merogoh kocek hingga 440rb, tetapi saya cukup puas karena peningkatkan tenaga cukup signifikan walaupun belum melakukan pengetesan lewat dynometer dan CDI yang saya pakai unlimiter. Perlu diingat seluruh modofikasi yang telah saya beberkan tadi untuk motor saya JupiterZ keluaran 2006. Berikut adalah spesifikasi CDI BRT HyperBand:
Tegangan Kerja : 12 s/d 18 Volt
Konsumsi Arus : 0.1 s/d 0.8 A
Putaran Mesin : 400 s/d 20.000 RPM
Ignition Timing (Idle) : 12� s/d 15� BTDC
Advance Timing : 27� s/d 42� (Lihat Label di CDI)
Used : Standard, Racing, Kompetisi
CDI Type : DC
Ignition Control : Digital – Microcontroller (Powered by Philips Semiconductor)
Standarisasi : JASO/JIS/UL (Japan Standard)
Protection : Automatic Low Voltage Protection

UPDATE (23/08/2008)

Saya mau memberi sedikit tambahan. Bila anda sudah mengganti CDI standard anda dengan CDI BRT, saya sarankan untuk TIDAK mengganti koil standard anda dengan koil racing. Pasalnya, pihak BRT pernah mengklaim kalau seluruh produk yang mereka buat diuji dengan koil standard dari pabrik motor itu sendiri. Beda dengan CDI XP 2002 yang melakukan penelitian koil racing dan standard. Sebagai ilustrasi bila anda mengganti CDI standard ke CDI BRT akan ada peningkatan tenaga sekitar 0,8 HP, bila anda mengganti koil racing maka akan ada peningkatan tenaga sekitar 0,3 HP. Tetapi bila anda mengganti keduanya maka belum tentu peningkatan tenaga menjadi 0,8 + 0,3 = 1,1 HP bisa jadi kurang dari itu. Dampak lainnya CDI BRT anda akan cepat rusak atau mati. Lalu karena banyaknya pertanyaan tentang keberadaan kabel busi spilt fire itu, di sini saya tekankan bahwa tidak harus menggunakan kabel busi merek itu, yang terpenting adalah bahannya yang terbuat serat optic

PARA BRO-BRO…. GW UDA BIKIN MOTOR GW LEBIH KENCENG LAGI TAPI TAMBAH IRIT LAGI KONSUMSI BBM-nya BRO LIAT DEH DI “Modifikasi Mesin Bikin Kenceng, Malah BBM Lebih Irit(Stage II)” http://willycar.wordpress.com/2009/03/05/modifikasi-mesin-bikin-kenceng-malah-bbm-lebih-irit-stage-ii/

UPDATE LAGI….

Sepertinya kabel busi split fire ini saya sudah cari kemana-mana, tetapi sudah tidak ada lagi yang jual. Sepertinya pabrik kabel busi ini sudah tutup…. Seluruh harga yang saya keluarkan untuk memodifikasi motor ini, saat pada tanggal 9 Juni 2008. Jadi tidak mungkin kalau harganya maish sama… LAGI PULA, BEBERAPA MOTOR MENGGUNAKAN KABEL BUSI YANG SUDAH TERSAMBUNG DENGAN KOIL SECARA PERMANEN, JADI KLO MAU GANTI KABEL BUSI INI HARUS GUNTING KABEL BUSI STANDARD. JADI MOHON DIPERTIMBANGKAN LAGI YA………..

Selasa, 11 Oktober 2011

Cara Membuat Formulir Melalui Gmail

1. Login ke Gmail anda
2. Pilih menu documents
3. Pilih "buat" yang ada di sebelah kiri
4. Pilih Formulir
5. Terus pada kotak judul beri judul formulir yang akan dibuat
6. Buat pertanyaan sesuai keinginan anada
7. Pilih jenis jawaban sesuai pertanyaan yang anda buat
8. Setelah selesai merancang, anda bisa memilih tema dengan cara mengklik "tema plain" yang ada di atas

Berikut adalah cara pembuatan formulir melalui Gmail
jika kalian ingin melihat contoh formulir yang sudah jadi silahkan klik disini

Selamat Mencoba Gan !!!!! :)